Jerapah bukanlah ternasuk hewan yang memiliki masa kawin. Tapi, sama seperti manusia, jerapah betina memiliki siklus bulanan mirip menstruasi, dengan lebih sedikit darah tentunya.
Masa-masa itu adalah momen di mana jerapah betina matang secara reproduksi dan siap dibuahi. Lalu, bagaimana dengan jerapah jantan?
Tugasnyalah untuk mengecek apakah reproduksi jerapah betina sudah matang. Caranya adalah dengan meminum urine jerapah betina.
Mengutip dari Kompas, meminum urine pasangannya adalah satu-satunya cara untuk mengetes apakah si betina sudah siap untuk kawin.
Langkah pertama yang dilakukan jerapah jantan tentulah mendekati betina. Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke arah uterus (saluran kencing) betina, melakukan sedikit gerakan sampai ia mengeluarkan urine.
Dengan meminum urine tersebut, jerapah jantan bisa mengidentifikasi hormon reproduksi yang dihasilkan pasangannya. Barulah setelah itu, ritual reproduksi dimulai.
Begitu jerapah jantan mengetahui bahwa pasangannya siap untuk kawin, dia akan mengikuti ke manapun sang betina pergi. Begitu akhirnya jantan sukses menggaet betina, barulah mereka kawin.
Jika perkawinan itu berhasil, jerapah betina kemudian akan mengandung selama sekitar 14,5 bulan. Ia akan melahirkan bayinya sambil berdiri, sehingga bayinya pun terjatuh ke tanah begitu dilahirkan.
Hebatnya, bayi jerapah perlahan akan bangun kemudian berjalan dalam waktu satu jam saja. Sementara itu, sang ayah pergi meninggalkan mereka. Tugas mengasuh anak jatuh pada ibunya seorang.